TASAWUF AL-MUNTAKHABÄT KARYA KH. AHMAD ASRORI AL-ISHAQI THE RELIGIOUS MODERATION ON TASAWUF BOOK AL-MUNTAKHABÄT BY KH. AHMAD ASRORI AL-ISHAQI Muhammad Zakki Maâhad Aly Al-Fithrah Surabaya,Indonesia zakkielfemalanjy@gmail.com DOI: 10.31291/jlk.v19i1.928 Diterima: 21 Februari 2021; Direvisi: 13 Juni 2021; Diterbitkan: 30 Juni 2021 ABSTRACT
Berdasar referensi tertulis, Kiai Asrori adalah anak KH Utsman Al Ishaqi, sahabat KH Mustain Romli dari Pondok Darul Ulum Rejoso, Jombang. Nama belakang Ishaqi pada Kiai Utsman dinisbahkan kepada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kiai Utsman dinilai masih ada jalinan keturunan dengan Sunan Giri. Sebagai Mursyid
Pasalnya, warna nude sangat cocok dipadukan dengan warna gelap seperti biru. 6. Hitam. Seperti warna putih, warna hitam juga bisa dijadikan pilihan untuk dipakai saat melakukan foto nikah. Warna ini akan mudah membaur dengan background, sehingga akan tampak begitu cantik.
Di episode ke-28 dikupas mengenai tujuan penciptaan jin dan manusia yaitu tentu saja untuk menyembah dan beribadah kepada Allah SWT. Sementara agar kita bisa
21K views, 32 likes, 5 loves, 1 comments, 34 shares, Facebook Watch Videos from Hiburan islami: salah satu karomah al ishaqi yang di saksikan langsung oleh Habib achmad zain al kaf Hiburan islami - salah satu karomah KH.ahmad asrori al ishaqi yang di saksikan langsung oleh Habib achmad zain al kaf
kyai asrorikh asrori al ishaqimbah asroriromo yai asrori al ishaqiKh achmad Asrori Al IshaqiUntuk saling mengingatkan sesama ,maka dari itu mari kita dengark
vtIVEKs. KH. Ahmad Asrori Al-ishaqi merupakan putera dari Kyai Utsman Al-Ishaqi. Beliau mengasuh Pondok Pesantren Al-Fithrah Kedinding Surabaya. Kelurahan Kedinding Lor terletak di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Di atas tanah kurang lebih 3 hektar berdiri Pondok Pesantren Al-Fithrah yang diasuh Kyai Ahmad Asrori, putra Kyai Utsman Al-Ishaqy. Nama Al-Ishaqy dinisbatkan kepada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kyai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Semasa hidup, Kyai Utsman adalah mursyid Tarekat Qadiriyah wa Ahmad Asrori Al-Ishaqi lahir di Surabaya pada 17 Agustus 1951. Ayah beliau, KH. M. Utsman Al Ishaqi, adalah seorang Mursyid Thariqah Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah. Secara nasab, beliau masih keturunan salah satu Walisongo, yaitu Sunan Asrori Al Ishaqi â Muhammad Utsman â Surati â Abdullah â Mbah Deso â Mbah Jarangan â Ki Ageng Mas â Ki Panembahan Bagus â Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana â Panembahan Agung Sido Mergi â Pangeran Kawis Guo â Fadlullah Sido Sunan Prapen â Ali Sumodiro â Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri â Maulana Ishaq â Ibrahim Al Akbar â Ali Nurul Alam â Barokat Zainul Alam â Jamaluddin Al Akbar Al Husain â Ahmad Syah Jalalul Amri â Abdullah Khan â Abdul Malik â Alawi â Muhammad Shohib Mirbath â Ali Kholiâ Qasam â Alawi â Muhammad â Alawi â Ubaidillah â Ahmad Al Muhajir â Isa An Naqib Ar Rumi â Muhammad An Naqib â Ali Al Uraidli â Jaâfar As Shodiq â Muhammad Al Baqir â Ali Zainal Abidin â Hussain Bin Ali â Ali Bin Abi Thalib / Fathimah Binti Rasulullah Asrori belajar di sejumlah pesantren seperti1. PP. Darul Ulum, Peterongan Jombang, Jawa PP. Al-Hidayah, Pare, Kediri, Jawa PP. Al-Munawir Jogjakarta4. PP. Buntet, Cirebon, Jawa PesantrenSetelah memegang posisi mursyid dan melanjutkan aktivitas pengajian di kediaman sang ayah di Jatipurwo, Surabaya, Kiai Asrori awalnya hanya menerima beberapa anak yang dititipkan jamaah pengajian tarekat untuk belajar laun, semakin banyak jamaah yang menitipkan anaknya untuk belajar. Kiai Asrori kemudian berinisiatif memindahkan aktivitas tarekatnya ke Kedinding Lor pada 1985. Di tempat ini, ia memiliki sepetak lahan yang di atasnya kemudian dibangun bergulirnya waktu, Ponpes Al Fithrah pun terus berkembang dan kini telah menempati lahan seluas tiga hektare. Tentu saja, pembangunan dan perluasan ponpes ini dilakukan secara bertahap, baik dengan dana pribadi maupun sumbangan dari para jumlah santri lebih dari orang, Ponpes Al Fithrah kini mengelola semua jenjang pendidikan, mulai dari TK, Madrasah Ibtidaiyah, Aliyah Muadalah, Ma'had Aly, Taman Pendidikan Alquran TPQ, hingga Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Al untuk sarana pendidikan, ponpes ini sering kali digunakan sebagai tempat untuk menggelar acara besar tarekat, seperti haul akbar yang dihadiri ribuan pengikut tarekat Qadiriyah Wa politisi kondang negeri ini juga pernah berkunjung ke ponpes ini. Namun, hal itu tak lantas membuat Kiai Asrori jemawa lalu terseret ke politik praktis. Di kalangan orang-orang terdekatnya, Kiai Asrori dikenal sebagai sosok yang tak haus publikasi. Ia pun sangat jarang marah. Seperti pernah dikatakan sang istri, Nyai Mutia, bahwa suaminya adalah sosok yang sangat menghormati orang Qadiriyah Wa NaqsyabandiyahSang ayah adalah salah satu dari tiga pimpinan tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah. Dua mursyid lainnya adalah KH Makki dari Karangkates, Kediri, dan KH Bahri dari Mojosari, Kiai Utsman pada 1984, kepemimpinan tarekat dilanjutkan oleh Kiai Asrori. Estafet kepemimpinan tarekat kepada Kiai Asrori memang sesuai dengan wasiat Kiai itu, Kiai Asrori berusia 30 tahun dan dinilai masih terlalu muda untuk menjadi seorang mursyid. Namun, berkat kecerdasan dan ketawadhuannya rendah hati, ia berhasil menjalankan perannya sebagai pemimpin tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah. Sikap istiqamahnya menjadi panutan jamaah tarekat dari seluruh bawah kepemimpinan Kiai Asrori, tarekat Qodariyah Wa Naqsyabandiyah berkembang pesat, terutama di Indonesia. Terlebih, setelah dua kepemimpinan tarekat di Kediri dan Mojokerto mulai terseret dunia Qadariyah Wa Naqsyabandiyah pimpinan Kiai Asrori pun menjadi alternatif di kalangan penganut tarekat karena dianggap lebih netral dan mengayomi para sahabat, santri, dan para pengikutnya, Kiai Asrori dikenal sebagai pribadi yang memiliki kesantunan luar biasa. Tak hanya di kalangan tarekat dan ponpes, Kiai Asrori juga mampu bergaul dengan kalangan profesional melalui pendekatan yang dianggap kalangan pondok tidak sang kiai menyampaikan pesan Islam membuat beberapa kalangan profesional terpikat untuk bergabung ke dalam tarekat. Wijsnu menyebut, cukup banyak murid Kiai Asrori yang berlatar belakang akademisi, arsitek, pejabat, hingga sejumlah warga keturunan Tionghoa dari Surabaya dan Semarang pun tertarik mengikuti pengajian beliau. Mereka tertarik mendengarkan petuah-petuah sang kiai karena pesan yang ia sampaikan selalu menyejukkan dan tidak pernah KH Asrori meninggalkan satu orang istri bernama Hj Sulistyowati dan lima orang anak 2 laki, 3 putri. Yakni, Siera Annadia, Sefira Assalafi, Ainul Yaqien, Nurul Yaqien dan Siela Asrori memiliki satu orang istri bernama Hj Sulistyowati dan lima orang anak 2 laki, 3 putri. Yakni1. Siera Annadia2. Sefira Assalafi3. Ainul Yaqien4. Nurul Yaqien5. Siela UsiaNamun, pada 18 Agustus 2009, tepat sehari setelah perayaan kemerdekaan RI, ulama yang sarat ilmu dan teladan ini harus pergi untuk selamanya meninggalkan keluarga, santri, dan para pengikut tarekat Qadiriyah Wa wafat karena kondisi kesehatannya yang terus menurun. Beliau dimakamkan di lingkungkan pesantren Al-Fithrah, Kedinding, SurabayaHingga berita ini diturunkan, ribuan jamaah dari seluruh pelosok Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong dan Australia masih bertahan di masjid areal ponpes untuk melantunkan doa tahlil dan Yasinan di depan pusara makam Pimpinan Tarekat Qodiriyah Wanaqsabandiyah Al jamaah dari seluruh pelosok Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong dan Australia masih bertahan di masjid areal ponpes untuk melantunkan doa tahlil dan Yasinan di depan pusara makam Pimpinan Tarekat Qodiriyah Wanaqsabandiyah Al
Excellent10TrĂšs bien11Moyen2MĂ©diocre1Horrible2En familleEn coupleSeuleAffairesEntre les languesfrançais 26anglais 13 DĂ©couvrez l'avis des voyageurs Mise Ă jour de la liste...Avis Ă©crit le 3 dĂ©cembre 2022 On a pris le plat mixte pour deux personnes, c'Ă©tait vraiment excellent friture, aubergine, salade, pomme de terre Ă l'ail, service client trĂšs Ă la hauteur, vraiment les plats sont sublimes et on compte y retourner mon ami et moi. Un grand merci Ă l'Ă©quipe...du Resto Karam et bonne de la visite dĂ©cembre 2022Utile?1 Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 7 mai 2022 Le propriĂ©taire du resto a Ă©tĂ© impoli envers le client qui attendait sa commande devant le comptoir. De plus, il a apportĂ© la commande incomplĂšte, malgrĂ© le pourboire payĂ© au prĂ©alable. Date de la visite mai 2022Utile?2 Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 2 septembre 2019 UN PLAISIR un grand plat variĂ©, ;poissons, crevettes, calmars etc et en + des petits plats tels que salade d'aubergines marinĂ©es avec olives etc...Date de la visite aoĂ»t 2019Utile?1 Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 1 mars 2018 par mobile Tres propre, les serveuses sont super sympats et le gerant est tres acceuillant,câetais ma 1ere fois que jâai goute le vrai poisson depuis que je vis ici, un service tres genereux aussu, jây retournerai a 100%.Date de la visite mars 2018Utile?1 Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 18 novembre 2017 un resto propre, un service rapide et de la bonne nourriture . un ami me l'a conseillĂ© et je ne regrette pas ma visite. J'y reviendrai et je le commande Ă toutes personnes qui aiment le de la visite novembre 2017Utile?Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 24 octobre 2017 par mobile J'ai entendus beaucoup de rumeurs sur ce restaurant on ma dit qu'il etait fabuleux mais j'ai voulus le testĂ© moi meme et je me suis trouvĂ© dans un restaurant magnifique, le service etait trĂšs respectueux j'ai demandĂ© du poisson il etait magnifiquement bon et c'est...halal et Ă ma grande surprise il ya mĂȘmes le service du ramadan! Maintenant j'y mange de la visite juillet 2017Utile?1 Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 19 octobre 2017 c'est la seule place ou tu peux trouver la bonne bouffe et la manifique bien venue,les vrais harricots marocaines loubiaet le vrai aubergine marocainza3louket le the marocain sont la est super delicieux,en plus la place est tres propre et bien organise ,service beau et rapide...et les personnels sont tres recommande vivement ce de la visite octobre 2017Utile?Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 14 octobre 2017 par mobile Ce restaurant est trĂšs bien Ă tous points de vue. L'Ă©quipe qui le gĂšre est trĂšs professionnelle et Ă l'Ă©coute des clients. L'endroit est agrĂ©able et les plats sont variĂ©s et savoureux. Les produits sont frais. Je vous le recommande vivement. Date de la visite octobre 2017Utile?Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 13 octobre 2017 par mobile Endroit super propre et classe avec une oriental music adorable, l'acueil est chaleureux et les personnels sont trop sympas avec un service integrale, le poisson est ma mailleure nouriture chez karam, mais la cuisine marocaine et libanaise en meme temps donne un aspect tres different...au profile du restaurant et comme j'allais plusieurs annees a cette place j'attends avec impatience la soupe marocaine harira qui est servit gratuitement avec les assiettes et bcps d'autres choses qui ont mis en valeure ce restaurant et pour les apprecier il faut absolument le visiter afin de confirmer mon de la visite octobre 2017Utile?Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de Ă©crit le 12 octobre 2017 par mobile TrĂšs bon service ,restaurant propre , nourriture dĂ©licieuse , bcp de choix et meilleur prix Ă MontrĂ©al . đđđDate de la visite octobre 2017Utile?Cet avis est l'opinion subjective d'un membre de Tripadvisor et non l'avis de Tripadvisor LLC. Les avis sont soumis Ă des vĂ©rifications de la part de plus d'avis
Dokumentasi Kumpulan MP3 Ceramah Mutiarah Hikmah Oleh Almarhum KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqy Al Fithrah Kedinding Surabaya Courtesy by Radio RASIKA FM Ungaran & Semarang Uploaded by Kiai Asrori adalah anak KH Utsman. Aktivitas thoriqoh dijalaninya sepeninggal ayahnya yang juga dikenal sebagai mursyid thoriqoh. Thoriqoh yang dipimpin Kiai Asrori tak terkait dengan kekuatan politik mana pun. Seperti ditulis dalam disertasi S3 Machmud Sujuthi mantan Kepala Kanwil Depag Jatim yang diterbitkan tahun 2001, pada buku berjudul âPolitik Tharekatâ, disebutkan bahwa thoriqoh yang berpusat di Kedinding Surabaya di bawah pimpinan KH Utsman tak berafiliasi dengan kekuatan politik mana pun. Dalam buku Machmud Sujuthi itu dikatakan bahwa setelah KH Mustain Romli menyatakan merapat dan mendukung Golkar pascapemilu 1971, terjadi pembelahan dunia thoriqoh di lingkungan NU. Adajamaah thoriqoh Rejoso yang berpusat di Pondok Darul Ulum Rejoso Jombang, dengan tokoh utama KH Mustain Romli dan dekat dengan Golkar. Di sisi lain, ada thoriqoh Cukir yang berpusat di Pondok Tebuireng Jombang di bawah pimpinan KH Adlan Ali yang lebih dekat kepada Partai Persatuan Pembangunan PPP. Thoriqoh Kedindingâistilah di mana pondok KH Utsman dan KH Asrori berlokasiâberada di antara 2 titik thoriqoh yang berbau politik itu. Jamaah Kiai Asrori itu netral secara politik. Tak ada hubungan kultural dan struktural dengan partai mana pun. âAmalan thoriqoh Kiai Asrori itu sanad-nya sampai Syech Abdul Qodir Jaelani,âjelasKiaiMiftakhul. Meninggalnya Kiai Asrori merupakan kehilangan besar bagi jamaah thoriqoh di Indonesia dan mancanegara. Selain santri yang menetap di Pondok Al Fithrah di Kedinding, hakikatnya Kiai Asrori memiliki jutaan umat dan jamaah setia diIndonesia dan banyak negara lain. Jamaah yang dipimpin Kiai Asrori tersebar hingga ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong, Australia, dan banyak negara lain. Pada acara pemakaman kemarin, banyak di antara jamaah hanyut dalam suasana duka. Mereka melantunkan doa, tahlil, surat yasin, dan bacaan thoyyibah di masjid areal ponpes. Maklum, Kiai Asrori dikenal sebagai pimpinan Thoriqoh Qodiriyyah Wannaqsabandiyah Al Utsmaniyah. Direktur Pendidikan Pondok Al Fithrah, Wisnubroto menyatakan, Kiai Asrori meninggalkan seorang istri, Hj Sulistyowati, dan 5 anak, yakni Siera Annadia, Sefira Assalafi, Ainul Yaqien, Nurul Yaqien, dan Siela Assabarina. Kiai Asrori meninggal sekitar pukul Sebelumnya, sejak 29 Juli sampai 16 Agustus 2009, sempat menjalani perawatan medis di Graha Amerta RSU dr Soetomo Surabaya. Kiai Asrori mengidap kanker dan komplikasi penyakit lainnya. Di usia berapa Kiai Asrori meninggal dunia? Berdasar pengakuan salah seorang kerabat yang biasa mengurus paspor, Kiai Asrori memiliki 3 paspor dengan tanggal lahir berbeda. Tapi, diperkirakan yang bersangkutan lahir pada 17 Agustus 1951.
karomah kh ahmad asrori al ishaqi